LANGKAH MUDAH
DALAM PENYUSUNAN SOAL ULANGAN
Penilaian pendidikan
merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar siswa. Dilihat dari sudut pelaksanaan standar kegiatan
ini merupakan cara untuk memetakan kinerja siswa dalam memenuhi kriteria
ketuntasan minimum.Sukses penilaian bergantung pada tiga faktor utama, yaitu
instrumen, pelaksana tugas, dan cara melakukan penilaian. Kualitas instrumen
penilaian bergantung pada terpenuhinya kaidah yang berisi sejumlah indikator
kualitas soal yang penyusun terapkan pada saat instrumen disusun.
Di samping kaidah
penyusunan, Variasi jenis penilaian juga dapat meningkatkan mutu keterukuran
kompetensi siswa. Ada beberapa jenis penilaian kelas, yaitu ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian
sekolah dan ujian nasional. Sedangkan dari segi teknik, penilaian dapat
dilakukan melalui tes (tulis dan non tulis) dan non tes (portofolio, performance/kinerja, produk, project) . Penilaian tes
secara tertulis dapat berupa soal objektif dan soal subjektif.
Tes objektif merupakan
tes yang terdiri dari item-item yang dijawab dengan jalan memilih salah satu
alternatif jawaban tersedia atau mengisi jawaban yang benar. Contoh jenis soal
objektif di antaranya pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan. Sedangkan
tes uraian adalah tes yang terdiri dari pertanyaan atau suruhan yang
menghendaki jawaban berupa uraian-uraian yang relatif. Sebagai contoh jenis soal
subjektif adalah isian singkat dan uraian.
Masing-masing bentuk
soal memiliki kaidah, keungulan dan kelemahannya. Tes bentuk uraian memberikan
siswa kebebasan memilih dan membentuk jawaban, lebih unggul dalam cakupan
materi, serta lebih mengungkap aspek kognitif dengan tingkat yang lebih tinggi
sehingga dapat meningkatkan kreativitas siswa. Sedangkan tes bentuk objektif
menampilkan keseragaman data, di mana tingkat subjektifitas penilaian lebih
rendah dibandingkan tes obyektif.
Secara umum, tentu
guru sudah memahami seperti apa kaidah dalam menyusun soal, namun tidak ada
salahnya jika kita angkat kembali di guru pembaharu sebagai bahan refleksi
apakah penyusunan soal yang dilakukan saat ini sudah memenuhi kaidah dan
prinsip yang berlaku. Dalam menyusun soal, guru perlu memegang sembilan prinsip
penilaian yang tertuang dalam Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007, yaitu :
1. Sahih :
didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan siswa
2. Objektif : ada
prosedur dan kriteria yang jelas
3. Adil :
penilaian dilakukan sama tanpa memandang SARA dan gender
4. Terpadu :
menjadi kompenen tidak terpisahkan dari pembelajaran
5. Terbuka :
prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan bisa
diketahui oleh siapa saja
6. Menyeluruh dan
berkesinambungan : mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian
7. Sistematis :
dilakukan secara berencana dan bertahap
8. Beracuan
kriteria : ada ukuran pencapaian kompetensi
9. Akuntabel :
penilaian dapat dipertanggungjawabkan
Syarat mutlak bagi
penyusun soal adalah memahami dan menguasi materi pelajaran yang akan diujikan.
Setelah itu, guru sebagai penyusun soal perlu mentransfer gagasan yang ia
miliki ke dalam soal dengan bahasa yang verbal, lugas, tidak berbelit-belit
sehingga mudah dipahami oleh siswa.
Serangkaian langkah penyusunan soal kiranya dapat
digambarkan sebagai berikut :
Secara umum kaidah penyusunan soal adalah sebagai
berikut :
·
Petunjuk pengerjaan dan rumusan soal harus jelas dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar;
·
Rumusan soal harus sesuai dengan indikator;
·
Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal
sebelumnya;
·
Rumusan soal tidak boleh mengandung petunjuk (clue)
kepada kunci jawaban;
·
Materi soal harus sesuai dengan jenjang/jenis
pendidikan atau tingkatan kelas; dan
·
Rumusan soal harus mempertimbangkan tingkat kesulitan
soal.
Sedangkan kaidah
penyusunan untuk masing-masing bentuk soal, objektif dan subjektif, dapat
dilihat di bawah ini :
No
|
Bentuk Soal
|
Kaidah Penyusunan
Soal
|
1
|
Benar-Salah
|
1)
hindari pertanyaan yang mengandung kata kadang-kadang,
selalu, umumnya, sering kali, tidak ada, tidak pernah, dan sejenisnya
2)
Hindarkan pengambilan kalimat langsung dari buku
pelajaran
3)
Hindarkan pernyataan yang merupakan pendapat yang
masih bisa diperdebatkan kebenaranya
4)
Hindarkan penggunaan pernyataan negatif ganda
5)
Usahakan agar kalimat untuk setiap soal tidak
terlalu panjang
6)
Gunakan kalimat perintah yang jelas agar mudah
dimengerti oleh siswa
|
2
|
Menjodohkan
|
1)
hendaknya materi yang diajukan berasal dari hal yang
sama sehingga persoalan yang ditanyakan bersifat homogen
2)
usahakan agar pertanyaan dan jawaban mudah
dimengerti
3)
jumlah jawaban hendaknya lebih banyak dari pada
jumlah soal
4)
gunakan simbol yang berlainan untuk pertanyaan dan
jawaban
5)
susunlah soal menjodohkan dalam satu halaman yang
sama
|
3
|
Pilihan Ganda
|
1)
soal harus sesuai dengan indikator
2)
pilihan jawaban harus homogen dan logis
3)
hanya ada satu kunci jawaban yang paling benar
4)
pokok soal harus dirumuskan dengan jelas, singkat,
dan tegas
5)
rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus
merupakan persyaratan yang diperlukan
6)
pokok soal jangan memberikan petunjuk ke kunci
jawaban
7)
pokok soal tidak menggunakan pernyataan yang
bersifat negatif ganda
8)
gambar/grafik/ tabel/ diagram/ dan sejenisnya jelas
dan berfungsi
9)
panjang rumusan jawaban relatif sama
10)
pilihan jawaban jangan menggunakan pernyataan”semua
jawaban di atas salah” atau ”semua jawaban di atas benar” dan sejenisnya
11)
pilihan jawaban yang berbentk angka atau waktu harus
disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau secara kronologis
12)
butir soal jangan bergantung pada jawaban soa sebelumnya
13)
menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia
14)
pilihan jawaban tidak mengulang kata kelompok kata
yang sama
|
4
|
Isian
|
1)
Jawaban yang dituntut oleh oleh butir soal harus
singkat dan pasti, dapat berupa kata, frase, angka, simbol, tahun, atau nama
tempat, nama tokoh, lambang, atau kalimat yang sudah pasti
2)
Rumusan butir soal tidak merupakan kalimat yang
dikutip langsung dari buku.
|
5
|
Uraian
|
(1)
Batasan pertanyaan dengan jawaban yang diharapkan
harus jelas
(1)
Rumusan kalimat butir soal harus menggunakan kata
tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian.
|
Dengan mempertimbangkan keunggulan masing-masing
bentuk soal dan kaidah penyusunannya, diharapkan tercipta perangkat soal yang
mampu mengukur sejauh mana siswa dapat menguasai materi yang ia pelajari.
Perangkat soal sebagai salah satu alat evaluasi diharapkan dapat mengungkap
semua domain, terutama aspek kognitif (ingatan) siswa. Alat evaluasi jangan
hanya berfungsi sebagai sumatif, tetapi juga sebagai sarana peningkatan
motivasi belajar.
Referensi : Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar