BAGAIMANA PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK
Oleh : Solikan,S.Pd
Hasil penelitian Rohner menunjukkan bahwa pola asuh orang tua yang menerima membuat anak merasa disayang, dilindungi, dianggap berharga, dan diberi dukungan oleh orang tuanya. Pola asuh ini sangat kondusif mendukung pembentukan kepribadian yang pro-sosial, percaya diri, dan mandiri namun sangat peduli dengan lingkungannya. Sementara itu, pola asuh yang menolak dapat membuat anak merasa tidak diterima,tidak disayang, dikecilkan, bahkan dibenci oleh orang tuanya. yang mengalami penolakan dari orang tuanya akan menjadi pribadi yang tidak mandiri, atau kelihatanmandiri tetapi tidak mempedulikan orang lain.
Selain itu anak ini akan cepattersinggung, dan berpandangan negatif terhadap orang lain dan terhadap kehidupannya, bersikap sangat agresif kepada orang lain, atau merasa minder dan tidak merasa dirinya berharga.
Selain itu anak ini akan cepattersinggung, dan berpandangan negatif terhadap orang lain dan terhadap kehidupannya, bersikap sangat agresif kepada orang lain, atau merasa minder dan tidak merasa dirinya berharga.
Menurut Megawangi (2003) ada beberapa kesalahan orang tua dalam mendidik anak yang dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan emosi anak sehingga berakibat pada pembentukan karakternya, yaitu :
1. Kurang menunjukkan ekspresi kasih sayang baik secara verbal maupun fisik.
2. Kurang meluangkan waktu yang cukup untuk anaknya.
3. Bersikap kasar secara verbal, misainya menyindir, mengecilkan anak, dan berkata-kata kasar
4. Bersikap kasar secara fisik, misalnya memukul, mencubit, dan memberikan hukuman badan lainnya.
5. Terlalu memaksa anak untuk menguasai kemampuan kognitif secara dini.
6. Tidak menanamkan “good character’ kepada anak. Dampak yang ditimbulkan darisalah asuh seperti di atas, akan menghasilkan anak-anak yang mempunyaikepribadian bermasalah atau mempunyai kecerdasan emosi rendah.
7. Anak menjadi acuh tak acuh, tidak butuh orang lain, dan tidak dapat menerima persahabatan. Karena sejak kecil mengalami kemarahan, rasa tidak percaya, dangangguan emosi negatif lainnya. Ketika dewasa ia akan menolak dukungan, simpati,cinta dan respons positif lainnya dari orang di sekitarnya. la kelihatan sangat mandiri,tetapi tidak hangat dan tidak disenangi oleh orang lain.
8. Secara emosiol tidak responsif, dimana anak yang ditolak akan tidak mampumemberikan cinta kepada orang lain.
9. Berperilaku agresif, yaitu selalu ingin menyakiti orang baik secara verbal maupunfisik.
10. Menjadi minder, merasa diri tidak berharga dan berguna.
11. Selalu berpandangan negatif pada lingkungan sekitarnya, seperti rasa tidak aman,khawatir, minder, curiga dengan orang lain, dan merasa orang lain sedangmengkritiknya.
12. Ketidakstabilan emosional, yaitu tidak toleran atau tidak tahan terhadap stress,mudah tersinggung, mudah marah, dan sifat yang tidak dapat dipreaiksi oleh oranglain.
13.Keseimbangan antara perkembangan emosional dan intelektual. Dampak negatif lainnya dapat berupa mogok belajar, dan bahkan dapat memicu kenakalan remaja,tawuran, dan lainnya.
14. Orang tua yang tidak memberikan rasa aman dan terlalu menekan anak, akanmembuat anak merasa tidak dekat, dan tidak menjadikan orang tuannya sebagai ”rolemodel” Anak akan lebih percaya kepada ”peer group”nya sehingga mudahterpengaruh dengan pergaulan negatif.
Referensi: dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar