Suroan Warga Kalibendo dan Bades, Pasirian Di Lumajang
( Pawai kesenian tradisional, dan Hasil Bumi )
Peringatan Tahun Baru Hijriyah atau suroan memang identik dengan upacara ungkapan rasa syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kalibendo dan Bades mulai dari anak-anak sampai orang tua ikut berpartisipasi dalam menyambut suroan dan tahun baru hijriyah 1433 di kabupaten lumajang jawa tumur indonesia, mereka menggelar prosesi suroan dengan mengelar acara kirap hasil panen dengan mengelilingi desa serta ada sebagian yang melakukan menanam kepala sapi yang mana itu semua merpakan simbol dari rasa syukur yang di wujudkan dalam berbagai bentuk, untuk itu diharapkan semua kalangan meningkatkan kerjasama dan pesatuan kesatuan, baik pemerintah,tokoh masyarakat maupun tokoh agama perlu kesadaran dalam memahami adat budaya sehingga tidak menjadikan itu sebagai perbedaaan bahkan pedebatan yang sama-sama mencari keberanan sepihak, yang pada akhirnya merugikan masyarakat kita semua.
Dalam acara yang di pergelarkan di masing-masing wilayah Desa, kecamatan di wilayah Kabupaten Lumajang ada yang dilakukan bersamaan tergantung kesepakan pemimpin desa atau kecamatan dengan bekoordinsai dengan pemerintahan diatasnya, Sedangkan acara yang dilakukanpun masing desa yang saya ketaui itupun bebeda ada yang melakukan raitual Pegelaran Wayang Kulit disertai dengan acara Ruwatan desa, ada yang melakukan acara hiburan rakyat mulai dari kesenian tradisional sampai pada kesenian tradisional modern, pertama kami kunjungi di desa kalibendo kecamatan pasirian tepatnya hari sabtu (26/11) Siangnya menggelar semarak karnaval yang diiuti dari semua lapisan masyarakat dari lingkungan pendidikan, pemuda, RT/RW dan Spontanitas warga, sehingga desa Kalibendo (kamis,26/11) menjadi lautan manusia untuk menyaksikan dan meramaikan acara tersebut.
Start awal di Pusatkan di bagian timur wilayah desa Kalibendo yang berbatsan dengan desa Bago dan Pasirian jam 10.00 wib sampai malam baru selesai mengelilingi rute jalan kampung kalibendo yang sudah ditentukan oleh panitia dengan jarak tempuh kurang lebih 5km. Adapun yang unik yaitu acara gunungan yang dikirap mengelilingi desa yang melibatkan masyarakat setempat untuk menyiapkan Gunungan yang akan disajian. Adapun gunungan tersebut merupakan gunungan hasil panen yang dikirap yang akan dipikul oleh 4 orang yang terdiri dari gulungan Polo Gumantung (yaitu kelompok palawija menggantung), Gulungan Polo Pendem (kelompok palawija yang ditanam),sayur mayur, kepala sapi dan sesaji.
Adapun tujuan di sajikan Polo Gumantung (yaitu kelompok palawija menggantung), Gulungan Polo Pendem (kelompok palawija yang ditanam) tersebut yaitu tidak lain sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas panen yang melimpah selama setahun terakhir. Dengan demikian yang kita harapkan untuk tahun mendatang diberikan kelimpahan rizeki lagi untuk masyarakat serta masyarakat lumajang secara umumnya sehingga lebih sejahtera.
Partisipasi Siswa-siswi MTs/MA Nurul Islam Bades Yang di sponsori Bapak H.Imron
Dilain tempat yang masih dalam satu kecamatan Pasirian tepatnya di desa Bades juga mengadakan acara suroan atau pamai ta’aruf 1 muharam 1433 H diikuti oleh seluruh siswa-siswi muali dari MI/MTs/MA Nurul Islam Bades Kecamatan Pasirian yang di dukung oleh Bapak/Ibu pengasuh Pondok dan lembaga pendidikan ma’arif Nurul Islam Bades (MI,MTs,MA Nurul Islam Bades), pada hari minggu pagi (27/11) tepatnya jam 07.00 WIB pseserta karnaval sudah mencapai start awal pemberangkatan, Di desa Bades kegiatan seperti ini bukan hal pertama yang dilakukan tapi sudah menjadi kewajiban tiap tahun, selain pawai atau karnaval sama seperti desa sekecamatan Pasirian juga menggelar selamatan desa.
Pawai yang diikuti oleh siswa-siswi MI/MTs/Ma Nurul Islam Bades
Kangen masa2 ikut pawai,panas-panasan sambil bawa sepanduk hehehhe😁😁😁
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus